Tugas Mustahil Membuat Semua Orang Senang Belajar?
Praktek pendidikan tradisional yang sangat menekankan pada kemampuan matematika dan bahasa serta penyampaian formal yang kebanyakan menggunakan metode pengajaran otak kiri yang analitis, kurang memberi ruang bagi kebanyakan pelajar untuk mengembangkan keterampilan hidup dan kemampuan belajar agar bisa bertahan dengan mudah dalam dunia kita yang cepat berubah.
Para murid tidak dapat memahami diri mereka sebagai pelajar, apa yang sedang terjadi pada diri mereka, atau mengapa mereka tidak mampu mencapai nilai yang cukup bagus selama bertahun-tahun di sekolah. Akibatnya, penghargaan diri dan motivasi mereka menurun secara drastis.
Pernyataan bahwa semua orang bisa belajar, bahwa pendidikan umum adalah perusakan mental secara massal dan malah menimbulkan kesulitan belajar, bukanlah hal yang baru. Jumlah siswa yang berprestasi rendah di sekolah terus meningkat. Kesulitan belajar sudah menjadi fakta kehidupan. Motivasi belajar semakin menurun ketika para pelajar semakin lama berada dalam sistem pendidikan. Hampir semua orang senang saat masa sekolah berakhir, bahkan banyak dari mereka yang berhasil meraih gelar pendidikan merasa bahwa belajar itu memang sulit dan membuat frustrasi.
Kenangan indah saat belajar di sekolah adalah sesuatu yang langka. Penyerapan pengetahuan dalam benak kebanyakan orang seolah-olah berhenti selepas sekolah. Oleh karena itu, tidaklah mengejutkan apabila pembelajaran seumur hidup tidak menjadi bagian dari tataran pikiran kita. Meski demikian, kebanyakan orang justru lebih menghargai pembelajaran yang dialami dalam kehidupan "nyata". Sejalan dengan berlalunya tahun demi tahun, biasanya mereka semakin menguasai proses belajar ini dan bahkan menikmatinya! Namun, begitu mereka harus kembali masuk ke dalam situasi pelatihan tradisional atau yang lebih buruk lagi pembelajaran formal, dalam diri mereka akan terbentuk perasaan-perasaan negatif. Perasaan-perasaan yang dulu pernah mereka alami ketika belajar di sekolah yaitu kecemasan, frustrasi, kebosanan, ketegangan, penurunan motivasi.
Meski demikian, mengingat hakikatnya otak manusia, sudah jelas bahwa fungsi utama otak manusia adalah untuk belajar dan bahwa manusia mampu meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka.
Lagi pula, dengan kekuatan otak yang menakjubkan pada semua manusia, pembelajaran seperti halnya pengkajian dan penyerapan informasi seharusnya menyenangkan, sangat mudah, tanpa ketegangan, dan memberikan kesan mendalam yang tahan lama.
Apabila semua itu benar, mengapa begitu banyak orang mengalami kesulitan belajar, memiliki ingatan buruk, bermasalah dalam konsentrasi, dan merasakan ketegangan saat ingin menyerap informasi atau menguasai keterampilan tertentu?
Jawabannya ternyata sangat sederhana dan realistis. Sulit dipercaya, di balik semua ini, kunci keberhasilan dalam belajar dan bekerja adalah mengetahui gaya belajar atau bekerja yang unik dari setiap orang. Menerima kekuatan sekaligus kelemahan diri sendiri, dan sebanyak mungkin menyesuaikan preferensi pribadi dalam setiap situasi pembelajaran, pengkajian maupun pekerjaan.
To be continue...
Sumber: The Power of Learning Styles
Tidak ada komentar:
Posting Komentar